Pengalaman Pertama Sex Gadis SMP
Cerita
yang kutulis ini adalah kisah nyata pengalamanku beberapa tahun yang
lalu. Pengalaman sex pertama tak kuduga yang terjadi ketika aku masih
gadis SMP, tepatnya ketika baru saja akan masuk kelas 2 SMP. Hubungan
sex itu terjadi bersama teman papaku yang bernama Om Bayu. Karena
hubungan yang sudah sangat dekat dengan Om Bayu, ia sudah dianggap
seperti saudara sendiri di rumahku. Om
Bayu wajahnya sangat tampan, wajahnya tampak jauh lebih muda dari
ayahku, karena memang usianya berbeda agak jauh, usia Om Bayu ketika itu
sekitar 28 tahun. Selain tampan, Om Bayu memiliki tubuh yang tinggi
tegap, dengan dada yang bidang. Kejadian ini bermula ketika liburan
semester, waktu itu kedua orang tuaku harus pergi ke Madiun karena ada
perayaan pernikahan saudara. Karena kami dan Om Bayu cukup dekat, maka
aku minta kepada orang tuaku untuk menginap saja di rumah Om Bayu yang
tidak jauh dari rumahku selama 5 hari itu. Om Bayu sudah menikah, tetapi
belum punya anak. Istrinya adalah seorang karyawan perusahaan swasta,
sedangkan Om Bayu tidak mempunyai pekerjaan tetap. Dia adalah seorang
makelar mobil. Hari-hari pertama kulewati dengan ngobrol-ngobrol sambil
bercanda-ria, setelah istri Om Bayu pergi ke kantor. Om Bayu sendiri
karena katanya tidak ada order untuk mencari mobil, jadi tetap di rumah
sambil menunggu telepon kalau-kalau ada langganannya yang mau mencari
mobil. Untuk melewatkan waktu, sering juga kami bermain bermacam
permainan seperti halma, atau monopoli, karena memang Om Bayu orangnya
sangat pintar bergaul dengan siapa saja. Ketika suatu hari, setelah
makan siang, tiba-tiba Om Bayu berkata kepadaku, “Rin.. kita main
dokter- dokteran yuk.., sekalian Rini, Om periksa beneran, mumpung
gratis”. Memang kata ayah dahulu Om Bayu pernah kuliah di fakultas
kedokteran, namun putus di tengah jalan karena menikah dan kesulitan
biaya kuliah. “Ayoo..”, sambutku dengan polos tampa curiga. Kemudian Om
Bayu mengajakku ke kamarnya, lalu mengambil sesuatu dari lemarinya,
rupanya ia mengambil stetoskop, mungkin bekas yang dipakainya ketika
kuliah dulu. “Nah Rin, kamu buka deh bajumu, terus tiduran di ranjang”.
Mula-mula aku agak ragu-ragu. Tapi setelah melihat mukanya yang
bersungguh-sungguh akhirnya aku menurutinya. “Baik Om”, kataku, lalu aku
membuka kaosku, dan mulai hendak berbaring. Namun Om Bayu bilang,
“Lho.. BH-nya sekalian dibuka dong.., biar Om gampang meriksanya”. Aku
yang waktu itu masih polos, dengan lugunya aku membuka BH-ku, sehingga
kini terlihatlah buah dadaku yang masih mengkal. “Wah.., kamu memang
benar-benar cantik Rin..”, kata Om Bayu. Kulihat matanya tak berkedip
memandang buah dadaku, dan aku hanya tertunduk malu. Setelah telentang
di atas ranjang, dengan hanya memakai rok mini saja, Om Bayu mulai
memeriksaku. Mula-mula di tempelkannya stetoskop itu di dadaku, rasanya
dingin, lalu Om Bayu menyuruhku bernafas sampai beberapa kali, setelah
itu Om Bayu mencopot stetoskopnya. Kemudian sambil tersenyum kepadaku,
tangannya menyentuh lenganku, lalu mengusap-usapnya dengan lembut.
“Waah.. kulit kamu halus ya, Rin.. Kamu pasti rajin merawatnya”,
katanya. Aku diam saja, aku hanya merasakan sentuhan dan usapan lembut
Om Bayu. Kemudian usapan itu bergerak naik ke pundakku. Setelah itu
tangan Om Bayu merayap mengusap perutku. Aku hanya diam saja merasakan
perutku diusap-usapnya, sentuhan Om Bayu benar-benar terasa lembut, dan
lama- kelamaan terus terang aku mulai jadi agak terangsang oleh
sentuhannya, sampai- sampai bulu tanganku merinding dibuatnya. Lalu Om
Bayu menaikkan usapannya ke pangkal bawah buah dadaku yang masih mengkal
itu, mengusap mengitarinya, lalu mengusap buah dadaku. Ih.., baru kali
ini aku merasakan yang seperti itu, rasanya halus, lembut, dan geli,
bercampur menjadi satu. Namun tidak lama kemudian, Om Bayu menghentikan
usapannya. Dan aku kira.. yah, hanya sebatas ini perbuatannya. Tapi
kemudian Tom Bayu bergerak ke arah kakiku. “Nah.., sekarang Om periksa
bagian bawah yah..”, katanya. Setelah diusap-usap seperti tadi yang
terus terang membuatku agak terangsang, aku hanya bisa mengangguk pelan
saja. Saat itu aku masih mengenakan rok miniku, namun tiba-tiba Om Bayu
menarik dan meloloskan celana dalamku. Tentu saja aku keget setengah
mati. “Ih.., Om kok celana dalam Rini dibuka..?”, kataku dengan gugup.
“Lho.., khan mau diperiksa.., pokoknya Rini tenang aja..”, katanya
dengan suara lembut sambil tersenyum, namun tampaknya mata dan senyum Om
Bayu penuh dengan maksud tersembunyi. Tetapi saat itu aku sudah tidak
bisa berbuat apa-apa. Setelah celana dalamku diloloskan oleh Om Bayu,
dia duduk bersimpuh di hadapan kakiku. Matanya tak berkedip menatap
vaginaku yang masih mungil, dengan bulu-bulunya yang masih sangat halus
dan tipis. Lalu kedua kakiku dinaikkan ke pahanya, sehingga pahaku
menumpang di atas pahanya. Lalu Om Bayu mulai mengelus-elus betisku,
halus dan lembut sekali rasanya, lalu diteruskan dengan perlahan-lahan
meraba- raba pahaku bagian atas, lalu ke paha bagian dalam. Hii.., aku
jadi merinding rasanya. “Ooomm..”, suaraku lirih. “Tenang sayang..,
pokoknya nanti kamu merasa nikmat..”, katanya sambil tersenyum. Om Bayu
lalu mengelus- elus selangkanganku, perasaanku jadi makin tidak karuan
rasanya. Kemudian, dengan jari telunjuknya yang besar, Om Bayu
menggesekkannya ke bibir vaginaku dari bawah ke atas. “aahh.., Ooomm..”,
jeritku lirih. “Ssstt.., hmm.., nikmat.., kan..?”, katanya. Mana mampu
aku menjawab, malahan Om Bayu mulai meneruskan lagi menggesekkan jarinya
berulang-ulang. Tentu saja ini membuatku makin tidak karuan, aku
menggelinjang- gelinjang, menggeliat- geliat ke sana-ke mari.
“Ssstthh.., aahh.., Ooomm.., aahh..”, eranganku terdengar lirih, dunia
serasa berputar-putar, kesadaranku bagaikan terbang ke langit. Vaginaku
rasanya sudah basah sekali karena aku memang benar-benar sangat
terangsang sekali. Setelah Om Bayu merasa puas dengan permainan jarinya,
dia menghentikan sejenak permainannya itu, tapi kemudian wajahnya
mendekati wajahku, aku yang belum berpengalaman sama sekali, dengan
pikiran yang antara sadar dan tidak sadar, hanya bisa melihatnya pasrah
tanpa mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi. Wajahnya semakin
dekat, kemudian bibirnya mendekati bibirku, lalu ia mengecupku dengan
lembut, rasanya geli, lembut, dan basah. Namun Om Bayu bukan hanya
mengecup, ia lalu melumat habis bibirku sambil memainkan lidahnya,
Hii.., rasanya jadi makin geli.., apalagi ketika lidah Om Bayu memancing
lidahku, sehingga aku tidak tahu kenapa, secara naluri jadi terpancing,
sehingga lidahku dengan lidah Om Bayu saling bermain, membelit-belit,
tentu saja aku jadi semakin nikmat kegelian. Kemudian Om Bayu mengangkat
wajahnya dan memundurkan badannya. Entah permainan apa lagi yang akan
diperbuatnya pikirku, aku toh sudah pasrah. Dan eh.., gila.., tiba-tiba
badannya dimundurkan ke bawah dan Om Bayu tengkurap di antara kedua
kakiku yang otomatis terkangkang, kepalanya berada tepat di atas
kemaluanku dan Om Bayu dengan cepat menyeruakkan kepalanya ke
selangkanganku, kedua pahaku dipegangnya dan diletakkan di atas
pundaknya, sehingga kedua paha bagian dalamku seperti menjepit kepala Om
Bayu. Aku sangat terkejut dan mencoba memberontak, akan tetapi kedua
tangannya memegang pahaku dengan kuat, lalu tanpa sungkan- sungkan lagi
Om Bayu mulai menjilati bibir vaginaku. “aa.., Ooomm..!”, aku menjerit,
walaupun lidah Om Bayu terasa lembut, namun jilatannua itu terasa
menyengat vaginaku dan menjalar ke seluruh tubuhku, namun Om Bayu yang
telah berpengalaman itu, justru menjilati habis- habisan bibir vaginaku,
lalu lidahnya masuk ke dalam vaginaku, dan menari-nari di dalam
vaginaku. Lidah Om Bayu mengait-ngait ke sana-ke mari menjilat- jilat
seluruh dinding vaginaku. Tentu saja aku makin menjadi-jadi, badanku
menggeliat- geliat dan terhentak- hentak, sedangkan kedua tanganku
mencoba mendorong kepalanya dari kemaluanku. Akan tetapi usahaku itu
sia-sia saja, Om Bayu terus melakukan aksinya dengan ganas. Aku hanya
bisa menjerit-jerit tidak karuan. “aahh.., Ooomm.., jaangan..,
jaanggann.., teerruskaan.., ituu.., aa.., aaku.., nndaak.., maauu..,
geellii.., stoopp.., tahaann.., aahh!”. Aku menggelinjang- gelinjang
seperti kesurupan, menggeliat ke sana-ke mari antara mau dan tidak
biarpun ada perasaan menolak akan tetapi rasa geli, bercampur dengan
kenikmatan yang teramat sangat mendominasi seluruh badanku. Om Bayu
dengan kuat memeluk kedua pahaku di antara pipinya, sehingga walaupun
aku menggeliat ke sana-ke mari, namun Om Bayu tetap mendapatkan yang
diinginkannya. Jilatan- jilatan Om Bayu benar- benar membuatku bagaikan
orang lupa daratan, vaginaku sudah benar-benar banjir dibuatnya, hal ini
membuat Om Bayu menjadi semakin liar, ia bukan cuma menjilat- jilat,
bahkan menghisap, menyedot-nyedot vaginaku. Cairan lendir vaginaku
bahkan disedot Om Bayu habis-habisan. Sedotan Om Bayu di vaginaku sangat
kuat, membuatku jadi samakin kelonjotan. Kemudian Om Bayu sejenak
menghentikan jilatannya. Dengan jarinya ia membuka bibir vaginaku, lalu
di sorongkan sedikit ke atas. Aku saat itu tidak tahu apa maksud Om
Bayu, rupanya Om Bayu mengincar clitorisku. Dia menjulurkan lidahnya,
lalu dijilatnya clitorisku. “aahh..”, tentu saja aku menjerit keras
sekali, aku merasa seperti kesetrum, karena ternyata itu bagian yang
paling sensitif buatku. Begitu kagetnya aku merasakannya, aku sampai
menggangkat pantatku. Om Bayu malah menekan pahaku ke bawah, sehingga
pantatku nempel lagi ke kasur, dan terus menjilati clitorisku sambil
dihisap- hisapnya. “aa.., Ooomm.., aauuhh.., aahh!”, jeritku semakin
menggila. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang teramat sangat, yang
ingin keluar dari dalam vaginaku, seperti mau pipis, dan aku tak kuat
menahannya, namun Om Bayu yang sepertinya sudah tahu, malahan menyedot
clitorisku dengan kuatnya. “Ooomm.., aa!”, tubuhku terasa tersengat
tegangan tinggi, seluruh tubuhku menegang, tak sadar kujepit dengan kuat
pipi Om Bayu dengan kedua pahaku di selangkanganku. Lalu tubuhku
bergetar bersamaan dengan keluarnya cairan vaginaku banyak sekali, dan
tampaknya Om Bayu tidak menyia-nyiakannya disedotnya vaginaku,
dihisapnya seluruh cairan vaginaku. Tulang- tulangku terasa luluh
lantak, lalu tubuhku terasa lemas sekali. Aku tergolek lemas. Om Bayu
kemudian bangun dan mulai melepaskan pakaiannya. Aku, yang baru pertama
kali mengalami orgasme, merasakan badanku lemas tak bertenaga, sehingga
hanya bisa memandang saja apa yang sedang dilakukan oleh Om Bayu.
Mula-mula Om Bayu membuka kemejanya yang dilemparkan ke sudut kamar,
kemudian secara cepat dia melepaskan celana panjangnya, sehingga
sekarang dia hanya memakai CD saja. Aku agak ngeri juga melihat badannya
yang tinggi besar itu tidak berpakaian. Akan tetapi ketika tatapan
mataku secara tak sengaja melihat ke bawah, aku sangat terkejut melihat
tonjolan besar yang masih tertutup oleh CD- nya, mecuat ke depan. Kedua
tangan Om Bayu mulai menarik CD-nya ke bawah secara perlahan- lahan,
sambil matanya terus menatapku. Pada waktu badannya membungkuk untuk
mengeluarkan CD-nya dari kedua kakinya, aku belum melihat apa-apa, akan
tetapi begitu Om Bayu berdiri tegak, darahku mendadak serasa berhenti
mengalir dan mukaku menjadi pucat karena terkejut melihat benda yang
berada di antara kedua paha atas Om Bayu. Benda tersebut bulat panjang
dan besar dengan bagian ujungnya yang membesar bulat berbentuk topi baja
tentara. Benda bulat panjang tersebut berdiri tegak menantang ke
arahku, panjangnya kurang lebih 20 cm dengan lingkaran sebesar 6 cm
bagian batangnya dilingkarin urat yang menonjol berwarna biru, bagian
ujung kepalanya membulat besar dengan warna merah kehitam- hitaman
mengkilat dan pada bagian tengahnya berlubang di mana terlihat ada
cairan pada ujungnya. Rupanya begitu yang disebut kemaluan laki-laki,
tampaknya menyeramkan. Aku menjadi ngeri, sambil menduga-duga, apa yang
akan dilakukan Om Bayu terhadapku dengan kemaluannya itu. Melihat
ekspresi mukaku itu, Om Bayu hanya tersenyum-senyum saja dan tangan
kirinya memegang batang kemaluannya, sedangkan tangan kanannya
mengelus-elus bagian kepala kemaluannya yang kelihatan makin mengkilap
saja. Om Bayu kemudian berjalan mendekat ke arahku yang masih telentang
lemas di atas tempat tidur. Kemudian Om Bayu menarik kedua kakiku,
sehingga menjulur ke lantai sedangkan pantatku berada tepat di tepi
tempat tidur. Kedua kakiku dipentangkannya, sehingga kedua pahaku
sekarang terbuka lebar. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, karena badanku
masih terasa lemas. Mataku hanya bisa mengikuti apa yan sedang dilakukan
oleh Om Bayu. Kemudian dia mendekat dan berdiri tepat diantara kedua
pahaku yang sudah terbuka lebar itu. Dengan berlutut di lantai di antara
kedua pahaku, kemaluannya tepat berhadapan dengan kemaluanku yang telah
terpentang itu. Tangan kirinya memegang pinggulku dan tangan kanannya
memegang batang kemaluannya. Kemudian Om Bayu menempatkan kepala
kemaluannya pada bibir kemaluanku yang belahannya kecil dan masih
tertutup rapat. Kepala kemaluannya yang besar itu mulai
digosok-gosokannya sepanjang bibir kemaluanku, sambil ditekannya
perlahan- lahan. Suatu perasaan aneh mulai menjalar ke kesuluruhan
tubuhku, badanku terasa panas dan kemaluanku terasa mulai mengembung,
aku agak menggeliat-geliat kegelian atas perbuatan Om Bayu itu dan
rupanya reaksiku itu makin membuat Om Bayu makin terangsang. Dengan
mesra Om Bayu memelukku, lalu mengecup bibirku. “Gimana Rin.., nikmat
khan..?”, bisik Om Bayu mesra di telingaku, namun aku sudah tak mampu
menjawabnya, nafasku tinggal satu- satu, aku hanya bisa mengangguk
sambil tersipu malu. Aku sudah tidak berdaya diperlakukan begini oleh Om
Bayu dan tidak pernah kusangka, karena sehari-hari Om Bayu sangat sopan
dan ramah. Selanjutnya tangan Om Bayu yang satu merangkul pundakku dan
yang satu di bawah memegang penisnya sambil digosok-gosokkan ke bibir
kemaluanku, hal ini makin membuatku menjadi lemas ketika merasakan
kemaluan yang besar menyentuh bibir kemaluanku, aku merasa takut tapi
kalah dengan nikmatnya permainan Om Bayu, di samping pula ada perasaan
bingung yang melanda pikiranku. Kemaluan Om Bayu yang besar itu sudah
amat keras dan kakiku makin direnggangkan oleh Om Bayu sambil salah satu
dari pahaku diangkat sedikit ke atas. Aku benar-benar setengah sadar
dan pasrah tanpa bisa berbuat apa-apa. Kepala kemaluannya mulai ditekan
masuk ke dalam lubang kemaluanku dan dengan sisa tenaga yang ada aku
mencoba mendorong badan Om Bayu untuk menahan masuknya kemaluannya itu,
tapi Om Bayu bilang tidak akan dimasukkan semua cuma ditempelkan saja.
Saya membiarkan kemaluannya itu ditempelkan di bibir kemaluanku. Tapi
selang tak lama kemudian perlahan- lahan kemaluannya itu ditekan-tekan
ke dalam lubang vaginaku, sampai kepala penisnya sedikit masuk ke bibir
dan lubang vaginaku. Kemaluanku menjadi sangat basah, dengan sekali
dorong kepala penis Om Bayu ini masuk ke dalam lubang vaginaku, gerakan
ini membuatku terkejut karena tidak menyangka Om Bayu akan memasukan
penisnya ke dalam kemaluanku seperti apa yang dikatakan olehnya.
Sodokkan penis Om Bayu ini membuat kemaluanku terasa mengembang dan
sedikit sakit, seluruh kepala penis Om Bayu sudah berada di dalam lubang
kemaluanku dan selanjutnya Om Bayu mulai menggerakkan kepala penisnya
masuk dan keluar dan selang sesaat aku mulai menjadi biasa lagi,
perasaan nikmat mulai menjalar ke seluruh tubuhku, terasa ada yang
mengganjal dan membuat kemaluanku serasa penuh dan besar, tampa sadar
dari mulutku keluar suara, “Ssshh.., sshh.., aahh. oohh.., Ooomm..,
Ooomm.., eennaak.., eennaak! Aku mulai terlena saking nikmatnya dan pada
saat itu, tiba-tiba Om Bayu mendorong penisnya dengan cepat dan kuat,
sehingga penisnya menerobos masuk lebih dalam lagi dan merobek selaput
daraku dan akupun menjerit karena terasa sakit pada bagian dalam
vaginaku oleh penis Om Bayu yang terasa membelah kemaluanku.
“aadduuhh.., saakkiitt.., Ooomm.., sttoopp.., sttoopp.., jaangaan..,
diterusin”, aku meratap dan kedua tanganku mencoba mendorong badan Om
Bayu, tapi sia- sia saja. Om Bayu mencium bibirku dan tangannya yang
lain mengelus-elus buah dadaku untuk menutupi teriakan dan
menenangkanku. Tangannya yang lain menahan bahuku sehingga aku tidak
dapat berkutik. Badanku hanya bisa menggeliat-geliat dan pantatku kucoba
menarik ke atas tempat tidur untuk menghindari tekanan penis Om Bayu ke
dalam liang vaginaku, tapi karena tangan Om Bayu menahan pundakku, maka
aku tidak dapat menghindari masuknya penis Om Bayu lebih dalam ke liang
vaginaku. Rasa sakit masih terasa olehku dan Om Bayu membiarkan
penisnya diam saja tanpa bergerak sama sekali untuk membuat kemaluanku
terbiasa dengan penisnya yang besar itu. “Om.., kenapa dimasukkan semua,
kan.., janjinya hanya digosok-gosok saja?”, kataku dengan memelas, tapi
Om Bayu tidak bilang apa-apa hanya senyum- senyum saja. Aku merasakan
kemaluan Om Bayu itu, terasa besar dan mengganjal rasanya memadati
seluruh relung-relung di dalam vaginaku. Serasa sampai ke perutku karena
panjangnya penis Om Bayu tersebut. Waktu saya mulai tenang, Om Bayu
kemudian mulai memainkan pinggulnya maju mundur sehingga penisnya
memompa kemaluanku. Badanku tersentak-sentak dan menggelepar-gelepar,
sedang dari mulutku hanya bisa keluar suara, “Ssshh.., sshh.., oohh..,
oohh”, dan tiba-tiba perasaan dahsyat melanda keseluruhan tubuhku,
bayangan hitam menutupi seluruh pandanganku, sesaat kemudian kilatan
cahaya serasa berpendar di mataku. Sensasi itu sudah tidak bisa
dikendalikan lagi oleh pikiran normalku, seluruh tubuhku diliputi
sensasi yang siap meledak. Buah dadaku terasa mengeras dan puting susuku
menegang ketika sensasi itu kian menguat, membuat tubuhku
terlonjak-lonjak di atas tempat tidur. Seluruh tubuhku meledak dalam
sensasi, jari-jariku menggengam alas tempat tidur erat-erat, tubuhku
bergetar, mengejang, meronta di bawah tekanan tubuh Om Bayu ketika aku
mengalami orgasme yang dahsyat. Aku merasakan kenikmatan berdesir dari
vaginaku, menghantarkan rasa nikmat ke seluruh tubuhku selama beberapa
detik terasa tubuhku melayang- layang dan tak lama kemudian terasa
terhempas lemas tak bedaya, tergeletak lemah di atas tempat tidur dengan
kedua tangan yang terentang dan kedua kaki terkangkang menjulur di
lantai. Melihat keadaanku Om Bayu makin terangsang, sehingga dengan
ganasnya dia mendorong pantatnya menekan pinggulku rapat-rapat, sehingga
seluruh batang penisnya terbenam dalam kemaluanku. Aku hanya bisa
menggeliat lemah karena setiap tekanan yang dilakukannya, terasa
clitorisku tertekan dan tergesek-gesek oleh batang penisnya yang besar
dan berurat itu. Hal ini menimbulkan kegelian yang tidak terperikan.
Hampir sejam lamanya Om Bayu mempermainkanku sesuka hatinya, dan saat
itu pula aku beberapa kali mengalami orgasme dan setiap itu terjadi,
selama 1 menit aku merasakan vaginaku berdenyut-denyut dan menghisap
kuat penis Om Bayu, sampai akhirnya pada suatu saat Om Bayu berbisik
dengan sedikit tertahan, “Ooohh.., Riinn.., Riinn.., aakkuu.., maau..,
keluar!, Ooohh.., aahh.., hhmm.., oouuhh!”. Tiba-tiba Om Bayu bangkit
dan mengeluarkan penisnya dari vaginaku. Sedetik kemudian, “Ccret..,
crett.., crett”, spermanya berloncatan dan tumpah tepat di atas perutku.
Tangannya dengan gerakan sangat cepat mengocok-ngocok batang penisnya
seolah ingin mengeluarkan semua spermanya tanpa sisa. “aahh..”, Om Bayu
mendesis panjang dan kemudian menarik napas lega. Dibersihkannya sperma
yang tumpah di perutku. Setelah itu kami tergolek lemas sambil mengatur
napas kami yang masih agak memburu sewaktu mendaki puncak kenikmatan
tadi. Dipandanginya wajahku yang masih berpeluh untuk kemudian
disekanya. Dikecupnya lembut bibirku dan tersenyum. “Terima kasih,
sayang..”, bisik Om Bayu dengan mesra. Dan akhirnya aku yang sudah amat
lemas terlelap di pelukan Om Bayu. Setelah kejadian itu, pada mulanya
aku benar-benar merasa gamang, perasaan- perasan aneh berkecamuk dalam
diriku, walaupun ketika waktu itu, saat aku bangun dari tidurku Om Bayu
telah berupaya menenangkanku dengan lembut. Namun entah kenapa, setelah
beberapa hari kemudian, kok rasanya aku jadi kepengin lagi, memang kalau
diingat-ingat sebenarnya nikmat juga sih. Jadi sepulang sekolah aku
mampir ke rumah Om Bayu, tentu saja aku malu mengatakannya, aku hanya
pura-pura ngobrol ke sana-ke mari, sampai akhirnya Om Bayu menawarkan
lagi untuk main-main seperti kemarin dulu, barulah aku menjawabnya
dengan mengangguk malu-malu. Begitulah akhir cerita dewasa ini, kisah
pengalaman pertama kalinya aku merasakan kenikmatan hubungan seks.
SAAT INI KAMI TELAH MENGADAKAN PROMO CASHBACK10% UNTUK PARA MEMBER SETIA INDOMONOPOLY.COM
BalasHapusAyo gabung para pecinta game monopoly online menagkan BERLIAN sebanyak mungkin.
DAN BERLIAN DAPAT DIUANGKAN APA BILA ANDA INGIN MENARIK BERLIAN TERSEBUT
MIN DEPOSIT 20.000 IDR & MIN WITHDRAW 50.000 IDR ANDA SUDAH BISA MENGKAN JUTAAN RUPIAH
dan anda bisa bermain di ANDROID dan COMPUTER. KOMISI REFERRAL HINGGA 50%
Ayo gabung dan menangkan Chip sebanyak mungkin untuk menjadi Milyoner baru Indonesia.
BalasHapusdengan minimal deposit Rp.20.000 dan minimal withdraw Rp.50.000 anda sudah bisa bermain dan
menangkan chip sebanyak mungkin buruan bergabung di indomonopoly.com ajak teman anda untuk
bergabung di game online kami yang pertama dan satu-satunya di indonesia.
Hai kakak , perkenalkan kami lotto03 Adalah Salah Satu Agen kasino Dan Togel Online Terbesar Dan Terpercaya Di Indonesia
BalasHapusBerikut LIVE GAMES CASINO di LOTTO03
Roulette Fast
Monopoly
Baccarat
Dragon / Tiger
24D
24Dspin
12D
Roulette
Oglok
Sicbo[Dice]
Dice 6
Head Tail
Red White
Billiards
Poker Dice
Gong Ball
Suwit
4 PASARAN TOGEL
- SYDNEY
- SINGAPORE
- HONGKONG
- TOTO MACAU
jangan pernah ragu dengan lotto03 kami sudah 7 tahun kemenangan berapapun kami bayar bosku semua..
Untuk promo bonus di lotto03 sangat banyak bosku biar info lebih lengkap bosku bisa ADD nomor WHATSAPP dan LINE kami ya bosku semua..
Info Lebih Lanjut Silahkan Add
** Wa : +6281285979785
** LINE : LOTTO03JOSS
UNTUK LINK BERMAIN LOTTO03
WWW*ANGKALOTTO*ORG
WWW*ANGKALOTTO*NET
WWW*ANGKALOTTO*INFO
(TANDA BINTANG DI GANTI DENGAN TANDA TITIK BOSKU SEMUA)